12 Feb, 2024
Membangun karakter anak merupakan salah satu tanggung jawab penting yang dimiliki orang tua. Meski sekolah memberi pendidikan karakter dengan menanamkan nilai-nilai yang baik pada diri anak, orang tua tetap memegang peran utama dalam pengembangan karakter anak. Orang Tua merupakan figur penting dalam proses tumbuh kembang anak ,selain itu orang tua sebagai contoh pembentukan karakter anak yang baik, memenuhi sarana dan prasarana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal kehidupan anak pada masa depan. Serta sebagai media dalam menanamkan nilai sosial, budaya, dan agama sedini mungkin, memberikan kasih sayang, perhatian, dan kepedulian pada anaknya. Jika orang tua dapat membina anak untuk memiliki karakter yang baik, bukan tidak mungkin anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas sebagaimana yang diharapkan.
Namun, kegagalan dalam membangun karakter pada seseorang anak sejak usia dini, kemungkinan akan dapat memicu terbentuknya pribadi yang bermasalah pada masa dewasa kelak. Selain itu, menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis. Usia dini merupakan masa kritis bagi membangun karakter seseorang. Rentang usia 0-6 tahun adalah masa emas setiap anak, di mana anak mampu menyerap informasi dengan baik sebanyak 80%.
Penting sekali bagi orang tua untuk memberikan bimbingan yang tepat. Hal ini supaya anak bisa berkembang sesuai potensi terbaiknya, sekaligus menanamkan karakter yang kuat, positif, dan membanggakan. Proses terjalinnya hubungan baik dan harmonis antara orang tua dan anak sangatlah penting, karena dapat membentuk karakter anak yang baik terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Selain dari itu, hubungan orang tua dan anak yang baik dan harmonis juga dapat membentuk kepribadian anak yang baik, hangat, terbuka dan komunikatif kepada orang tua. Dengan terciptanya hubungan ini anak lebih luas menyampaikan keluh kesah atau kesulitan yang dia alami serta menumbuhkan sikap percaya diri.
Selain menginginkan anaknya tumbuh menjadi generasi cerdas, setiap orang tua juga pasti menginginkan anaknya memiliki karakter yang baik. Dalam proses tumbuh kembangnya, anak belajar sesuatu melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain dan lingkungan sekitar. Oleh karenanya, pola asuh dan cara mendidik orang tua berperan besar dalam pembentukan karakter anak. Jika orang tua memberikan teladan yang baik dan menanamkan nilai-nilai positif, maka nantinya anak akan memiliki karakter yang baik pula.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak (Puskur, 2010).
Pendidikan karakter adalah upaya yang sengaja dirancang untuk membangun dan mengembangkan nilai-nilai moral dan perilaku yang baik yang dapat diterima di semua budaya (Character Education Partnership, 2010).
Dalam membangun karakter pada anak, alangkah baiknya dimulai sejak usia dini. Ketika anak sudah mulai menjalani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kemampuan berpikir anak akan semakin meningkat. Anak saat memasuki usia Taman Kanak-kanak (TK), biasanya akan banyak bertanya dan memiliki rasa ingin tahu yang besar pada banyak hal. Di usia inilah saat yang tepat untuk membekali anak pemahaman agar ia berperilaku baik.
Berikut merupakan batas usia kritis dalam membangun karakter :
Ada beragam metode pembentukan karakter anak yang bisa diupayakan oleh para orang tua dalam menumbuhkan karakter anak yang baik. Untuk Anda para orang tua yang sedang berupaya dalam menumbuhkan karakter anak anda, berikut ini beberapa metode pembentukan karakter anak yang bisa anda terapkan :
1. Metode Pengajaran
Pengajaran adalah metode pembentukan karakter anak pertama yang bisa diterapkan saat mendidik sang buah hati anda. Mengingat usianya yang masih kecil, tentu anda tak bisa mengharapkan anak dapat memahami apa yang baik dan buruk bagi mereka, sehingga peran anda selaku orang tua adalah dengan mengajarkan nilai-nilai hidup agar kedepannya dapat anak miliki sebagai bekal terjun di masyarakat.
Sebagai langkah sederhana, anda bisa mengajari anak untuk selalu mengucapkan ‘tolong’ saat mereka membutuhkan sesuatu dan mengucapkan ‘terima kasih’ sebagai tanda rasa syukur atas pemberian atau karunia hal-hal tertentu. Walaupun sederhana, hal ini merupakan etika dasar di kehidupan bermasyarakat sehingga penting untuk melakukan metode pembentukan karakter anak seperti ini.
2. Metode Meneladani atau Mencontohkan
Metode pembentukan karakter anak yang bisa diterapkan dalam upaya pendidikan karakter sang buah hati adalah dengan metode mencontohkan (metode meneladani). Maksud dari metode meneladani adalah anda selaku orang tua perlu memberikan contoh yang baik bagi anak.
Sudah bukan rahasia umum bahwa anak cenderung meniru apa kebiasaan yang orang tuanya miliki. Karena ketidakmampuan dalam memahami dan menerka lebih dalam, mereka akan meniru tanpa mengetahui apakah hal yang ditiru adalah baik atau tidak.
Sehingga pastikan agar anda, selaku orang tua, selalu bersikap baik dan santun serta tak melakukan perbuatan kasar. Saat anda menunjukan sikap dan perbuatan yang baik, anak pun akan menuruti sikap baik tersebut. Maka dari itu, metode pembentukan karakter satu ini perlu dipertimbangkan untuk upaya mendidik karakter anak.
3. Metode Bercerita atau Storytelling
Metode bercerita atau storytelling merupakan metode pembentukan karakter anak yang patut anda pertimbangkan dan terapkan dalam mendidik karakter sang buah hati.
anda bisa menceritakan kisah-kisah dari para tokoh yang berkarakter baik dan hebat kepada anak. Melalui cerita-cerita ini, diharapkan anak dapat tumbuh motivasi agar bisa memiliki karakter seperti tokoh-tokoh hebat dalam cerita tersebut.
4. Metode Simulasi atau Role Play
Metode pembentukan karakter anak bagian keempat yang bisa anda coba terapkan pada anak anda adalah dengan metode simulasi atau role play. Metode simulasi atau role play ini merupakan metode yang mengajak anak turut serta ambil peran dalam melakukan sesuatu hal dalam upaya pembentukan karakter.
Anda bisa mengajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Biarkan anak melakukan secara langsung kegiatan sosial yang positif, seperti berbagi dengan sesama, bersikap santun saat berhadapan dengan orang, dan sebagainya.
Kegiatan sosial yang bisa anda lakukan bersama anak mulai dari bersedekah, berbagi makanan di momen-momen tertentu (seperti buka puasa dan lebaran), hingga kegiatan gotong royong bersama warga sekitar.
5. Metode Diskusi
Pembicaraan empat mata dari hati ke hati kerap kali dijadikan ajang saling mengenali hingga mendekatkan diri. Begitu pun pada metode pembentukan karakter anak. Anda bisa berbicara secara langsung bersama anak anda untuk lebih mengetahui bagaimana isi hati sang buah hati anda.
Dengan metode pembentukan karakter anak seperti ini, anak bisa mengutarakan permasalahan, mencoba untuk memecahkan permasalahannya, hingga menemukan solusinya. Hal ini juga bisa menjadi ajang bonding bagi anda dan anak anda.
6. Metode Pembelajaran Kooperatif
Metode pembentukan karakter anak yang terakhir dan bisa anda pertimbangkan dan terapkan untuk pendidikan karakter sang buah hati. Metode satu ini mengajarkan anak untuk bisa aktif bekerjasama, bernegosiasi, hingga berinteraksi bersama orang lain.
Metode yang satu ini sangat tepat untuk dilakukan karena dapat membentuk jiwa sportivitas, adil, empati, hingga kerja keras.
Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan dalam metode pembentukan karakter anak pembelajaran kooperatif adalah dengan mengikutsertakan anak dalam kegiatan olahraga bersama teman-temannya. Walaupun sederhana, namun esensi dalam metode pembelajaran kooperatif sesungguhnya tersaji dalam kegiatan olahraga bersama – terutama saat dilakukan secara sportif.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membangun karakter positif anak dengan baik, yaitu :
1. Memberi Penjelasan tentang Karakter Positif
Di samping mengajarkan kebaikan, orang tua juga perlu menjelaskan kepada anak agar mereka mengerti pentingnya berperilaku baik. Misalnya, mengapa kita sebaiknya menyapa dan tersenyum ketika bertemu orang lain, atau mengapa kita tidak boleh mengambil barang milik orang lain tanpa seizin pemiliknya. Berikan penjelasan kepada anak agar mereka tidak melihat perintah atau larangan sebagai paksaan.
2. Melakukan Pengulangan dan Peringatan
Menanamkan karakter positif di dalam diri anak tidaklah mudah. Pendidikan karakter harus diajarkan terus menerus agar menjadi kebiasaan. Butuh kesabaran dan ketelatenan orang tua dalam membimbing dan memberikan contoh agar karakter anak bisa terbentuk dengan sangat baik. Bahkan, pekerjaan ini juga bisa terus berlanjut sesuai dengan bertambahnya usia anak. Mendidik anak TK dengan anak yang mulai remaja tentu berbeda, orang tua harus mengupdate informasi berkaitan dengan pendidikan anak dan menerapkannya secara berkesinambungan.
3. Memberikan Koreksi
Ketika anak melakukan hal yang tidak baik, orang tua sebaiknya tidak memarahi anak melainkan mengoreksi anak dengan cara menunjukkan kepadanya bagaimana perilaku yang benar. Misalnya ketika anak merebut mainan temannya, kita bisa mengingatkan kepada anak bahwa perbuatan tersebut tidak baik, kemudian mencontohkan cara meminta izin yang sopan. Dengan demikian, anak tidak merasa hanya disalahkan tetapi mereka juga akan mengerti perilaku apa yang seharusnya dilakukan.
4. Konsisten
Dalam mendidik anak agar mempunyai karakter positif, orang tua juga harus mempunyai sikap sesuai dengan yang diajarkan. Kekonsistenan juga harus didukung oleh semua pihak yang terlibat dalam mendidik anak. Misalnya jika ibu melarang A, sebaiknya ayah juga melakukan hal yang sama, sehingga anak tidak merasa ada standar ganda yang membingungkan.
5. Mengikuti Perkembangan Zaman
Di Zaman generasi z saat ini, peran orang tua dalam mengikuti perkembangan zaman sangatlah diperlukan, Mengapa? Dengan mengikuti perkembangan zaman yang makin hari makin maju menuntut orang tua harus banyak belajar, agar anak tidak terpengaruh atau masuk ke dalam hal-hal yang bersifat negatif. Selain itu cara mendidik anak yang mengikuti zaman sepertinya efektif untuk saat ini, karena cara mendidik anak di zaman dahulu dan sekarang sangatlah berbeda. Maka dari itu orang tua diharapkan untuk banyak belajar dan mencari tahu tentang cara pembentuk karakter anak yang baik, agar anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
6. Selalu Mendukung Anak
Dalam membangun karakter anak, Orang tua yang selalu mendukung anak merupakan bagian terpenting dalam proses tumbuh kembang anak, hal ini dikarenakan anak sangat membutuhkan dukungan dari orang tua, dengan adanya dukungan dari orang tua membuat anak menjadi percaya diri dan tidak merendahkan dirinya. Karena pada zaman sekarang banyak orang tua yang masih tidak mau mendukung anaknya untuk melakukan sesuatu dan membuat mental anak down, padahal dukungan dari orang tua adalah hal berharga bagi anak, dengan diberinya dukungan dapat membuat mental anak kuat dan pantang menyerah bahkan membuat anak lebih percaya diri untuk melakukan sesuatu.
7. Jangan Membatasi Aktivitas Anak
Membatasi aktivitas anak merupakan salah satu kesalahan orang tua yang cukup fatal, Karena dengan membatasi segala aktivitas anak membuat anak sulit untuk beradaptasi diri terhadap lingkungan. Hal ini dapat mengganggu membangun karakter anak, dan anak bisa memiliki perilaku introvert apabila segala aktivitasnya dibatasi dan dilarang. Seperti “Kamu di rumah aja jangan ke mana-mana“ atau “Ngapain kamu ikut acara begituan, udah di rumah aja“. Hal-hal seperti inilah yang dapat membuat anak takut untuk melakukan aktivitas dan tidak bebas untuk mengeksplorasi dunianya. Sebagai orang tua seharusnya kita membebaskan anak untuk melakukan apapun yang dia inginkan, namun dengan masih dalam pengawasan atau pantauan orang tua. Selama hal itu masih bersifat positif dan tidak membahayakan dirinya dalam mengekspresikan diri terhadap lingkungan. Dan memilih lingkungan mana yang positif dan lingkungan mana yang negatif.
Setiap anak memiliki kesempatan untuk menjadi anak yang berperilaku baik dan santun dalam kehidupan sehari-hari. Tugas orang tua adalah membimbing anak agar dapat mengembangkan karakter positifnya. Pada intinya proses pembentukan karakter anak yang baik tidak terlepas dari peran kedua orang tua yang baik dalam mendidik. Jika orang tua dapat membina anak memiliki karakter yang baik, bukan tidak mungkin anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas sebagaimana yang diharapkan.